Faktor - faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan Narkoba

Konselor harus memahami proses terjadinya relaps, faktor-faktor fisik­psikologis yang menyebabkannya. Ia juga harus memahami faktor-faktor yang menurunkan risiko relaps. Ada tiga belas faktor yang mendorong relaps.
1.   Gagal memahami dan menerima bahwa adiksi adalah suatu penyakit
Akibatnya, ia tidak merasa memerlukan program pemulihan. Ia merasa manmi “bersih dan bebas” dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.
2.   Menyangkal telah kehilangan kendali
Akibatnya, ia merasa bahwa mereka dapat memakai narkoba selama me­memakainya dengan hati-hati. Mereka cenderung melakukan hal yang sama. berharap hasil yang berbeda.
3.   Ketidakjujuran
Artinya, mereka menyangkal kenyataan dan menyembunyikan atau merahasiakan perasaannya, ten-nasuk hal-hal yang berkaitan dengan narkobaa
4.      Keluarga yang tidak berfungsi normal
Keluarga yang tidak dapat berfungsi normal dapat mendorong terjadinya relaps dan timbulnya penyakit kecanduan.
5.      Kurangnya program yang bersifat rohani
Akibatnya, pecandu tidak mempercayai cumber kekuatan baginya, kecuali dirinya sendiri. Karena itu, penting sekali menerapkan Program Dua Belas Langkah dalam pemulihan.
6.   Stres
Bagi banyak orang, narkoba adalah cara utama mengatasi stres. Sires menyebabkan kembalinya rasa rindu. HALT (Hungry, Angry Lonely, Tired) atau lapar, marah, kesepian, dan capai adalah faktor-faktor yang jika menumpuk, dapat menyebabkan relaps.
7.      Mengisolasi diri
Menarik diri dari hubungan dengan program pemulihan dapat menyebabkan relaps. Terlalu banyak pikir tentang diri sendiri menyebabkan munculnya perasaan tanpa harapan, aNh tak acuh, dan tidak berharga. Karena itu, pecandu harus mempertahankan hubungannya dengan program pemulihan.
8.      Adiksi silang (cross addiction)
Orang yang telah kecanduan terhadap salah satu jenis narkoba, tidak dapat menggunakan narkoba jenis lain, bahkan obat batuk, obat flu, obat alergi, atau obat penghilang rasa nyeri yang dijual di warung, tanpa risiko relaps.
9.      Musim libur
Musim libur, akhir tahun, ulang tahun, dan keinginan merayakan sesuatu yang membangkitkan kenangan masa lalu sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dapat menyebabkan relaps.
10.  Gejala putus zat yang berlanjut
Gejala putus zat hanya berlangsung selama 4-5 hari. Akan tetapi, sesudah itu masih terdapat gejala putus zat yang ringan selama beberapa minggu atau bulan yang dapat menyebabkan relaps.
11.  Rasa percaya diri yang berlebihan
Pada awal masa pemulihan, tampak segala sesuatu menjadi terkendali. Pecandu yakin bahwa segala sesuatu akan baik-baik saja. la mulai mengabaikan kerendahan hatinya dan melupakan ketergantungannya kepada kuasa Tuhan. Rasa percaya diri yang berlebihan menjadikannya yakin bahwa la dapat kembali memakai narkoba sebagai pemakaian social tanpa masalah, seperti dahulu.
12.  Kembali pada teman pecandu dan kebiasaan lama
Pecandu yang sudah pulih berpikir bahwa ia dapat pergi ke teman-teman pecanclunya dan ke tempat-tempat ia sering menggunakan narkoba, tanpa ada godaan memakainya kembali. Kemudian, la merasa yakin bahwa la dapat memakainya dengan aman.
13.  Merasa bersalah tentang masa lalu
Mengenali tanpa kehati-hatian masa lalu yang pernah menyakitkan orang lain dapat menuntun kepada relaps. Karena itu, pecandu perlu melakukan langkah 4 dan 9 untuk meneliti batinnya dan minty rnaaf kepada orang lain sehingga ia mengakui masa lalunya dan berdamai dengan perasaan hatinya.(Menurut Lydia, hal : 124, 2006)