Multi meter adalah alat untuk mengukur :
1. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian (Ampere)
2. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh suatu sumber listrik, baik AC maupun DC (Volt)
3. Besarnya hambatan suatu komponen kelistrikan atau rangkaian kelistrikan (OHM)
4. Memeriksa ada tidaknya hubungan antar saklat atau penghantar.
Pada saat sekarang ini multmeter berkembang kepada fungsi yang lebih banyak lagi, diantarannya adalah memeriksa Hfe transistor, memeriksa kondensator dan lain sebagainnya.
Multi tester ada 2 jenis, yaitu jenis Analog dan Jenis Digital
1. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian (Ampere)
2. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh suatu sumber listrik, baik AC maupun DC (Volt)
3. Besarnya hambatan suatu komponen kelistrikan atau rangkaian kelistrikan (OHM)
4. Memeriksa ada tidaknya hubungan antar saklat atau penghantar.
Pada saat sekarang ini multmeter berkembang kepada fungsi yang lebih banyak lagi, diantarannya adalah memeriksa Hfe transistor, memeriksa kondensator dan lain sebagainnya.
Multi tester ada 2 jenis, yaitu jenis Analog dan Jenis Digital
Multimeter analog, hasil pengukurannya ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada papan skala.
Multi meter digital, hasil pengukurannya ditunjukkan langsing berupa angka yang terterapada layer monitornya.
Ketelitian pengukuran multitester bergantung pada mutu multitester itu sendiri. Sehingga saat ini banyak sekali pabrikan sepeda motor maupun mobil yang menggunakan alat ukur dengan merk tertentu, misalnya pabrikan Suzuki menggunakan multimeter Suzuki, Honda menggunakan Sanwa, dan lain sebagainnya.
BAGAIAN - BAGAIAN MULTIMETER
KETERANGAN :
- Scala adalah garis garis kolom yang mempunyai satuan ukur (membaca hasil pengukuran). Contoh : scala W, DCV/ACV dan DCA.
- Pointer. Jarum yang menunjukkan nilai pengukuran.
- Æ W Adjuster knob adalah Tombol penyetelan posisi awal ke angka nol yang berada disisi kanan scala
- Pointer calibration srew. Menyetel pointer pada posisi 0 sebelah kiri.
- Range selector knob adalah sakelar penunjuk pemakaian batas satuan ukuran yang diinginkan.
Contoh : satuan W Þ x1, x100, x 1k.
Satuan DCV Þ 2.5, 10, 50, 250, 100.
Satuan ACV Þ 2.5, 10, 50, 250, 500, 1000.
Satuan DCA Þ 0.5A, 25mA, 50µ
- Test lead (Red & Black) adalah sebuah stick/Tangkai kabel pengujian yang mempunyai warna Merah dan Hitam. Merah (+)positip sedangkan Hitam(-)negatip.
Belajar Menggunakan AVO/Multi Meter
Bagi pembaca yang belum/kurang bisa menggunakan AVO/Multi Meter, semoga dengan tulisan ini bisa sedikit lebih memahami.
Gambar AVO/Multi Meter
Keterangan
1. Zero Correction (Pengenolan Jarum)
>> Untuk mengenolkan Jarum pada posisi kiri
2. Range Selector
>> Untuk memilih range/batasan hambatan, tegangan atau arus
4. Series Condenser
5. Ohm Adjust
Pengukuran hambatan (ohm)
1. Perhatikan (lihat) kondisi AVO baik atau rusak bodynya
2. Nolkan jarum AVO pada posisi sebelah kiri dengan menggunakan Ohm Zero Correction dengan cara memutar kekiri atau kekanan agar jarum tersebut benar2 ke angka nol sebelah kiri
3. Posisikan Range Selector pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel negatif dan positif. Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan ohm adjust.
“Baik tidaknya range selector x1 Ω, x10 Ω, x100 Ω, pegang ujung negatif dan positif, jarum harus tidak bergerak”.
4. Pada dasarnya untuk pengukuran, Range Selector ohm meter harus betul2 diperhatikan, yaitu setiap memindahkan range selector ke masing2 nilai ohm terlebih dahulu ujung taspinnya disatukan/ dihubungkan. Sambil melihat jarum AVO menunjukkan kurang atu lebih dari angka nol disebelah kanan. Kurang atau lebihnya jarum tersebut kita atur dengan tombol ohm adjusting knop kearah kiri atau kanan sehingga jarum AVO tersebut benar2 ke posisi angka nol.
5. Setiap mau mengukur posisi ohm hendaknya letakkan range selector pada skala yang paling kecil.
Cara Membaca Skala Ohm
Cara Membaca Skala Volt Tegangan AC maupun DC
1. Range selector 0,1v
Skala baca dari 0~10
Jarum maximal 0,1v (10:100:0,1)
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >> 1 disini= 1/100= 0,01
Jadi 0,01 dibagi 5 kolom >> 1/100:5= 1/100×1/5=1/500= 0,02v
2. Range selector 0,5v
Skala baca dari 0~50
Jarum maximal 0,5v (50:100:0,5)
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 10 >> 10 disini= 10/100= 0,1
Jadi 0,1 dibagi 10 kolom >> 10/100:10= 1/10×1/10=1/100= 0,01v
3. Range selector 2,5v
Skala baca dari 0~250
Jarum maximal 2,5v (250:100:2,5)
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 50 >> 50 disini= 50/100= 0,5
Jadi 0,5 dibagi 10 kolom >> 50/100:10= 1/2×1/10=1/20= 0,02v
4. Range selector 10v
Skala baca dari 0~10
Jarum maximal 10v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >> 1 disini= 1/1= 1
Jadi 1 dibagi 5 kolom >> 1:5= 1×1/5=1/500= 0,02v
5. Range selector 50v
Skala baca dari 0~50
Jarum maximal 50v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 10 >> 10 disini= 10/1= 10
Jadi10 dibagi 10 kolom >> 10/10= 1v
6. Range selector 250v
Skala baca dari 0~250
Jarum maximal 250v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 50 >> 50 disini= 1×50= 50
Jadi 50 dibagi 10 kolom >> 50/10= 5v
7. Range selector 1000v
Skala baca dari 0~10 (10×100= 1000)
Jarum maximal 1000v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >> 1 disini= 1×100= 100
Jadi 100 dibagi 5 kolom >> 100/5= 20v
semoga bisa membantu anda salam OTOMOTIF