Penyakit Angin Duduk / Serangan Jantung Koroner


Setiap tahun , jutaan manusia mengalami serangan jantung di seluruh dunia. Sayangnya kadang masih dianggap sebagai penyakit  angin duduk semata. Ya, Angin duduk  yang terkadang dianggap sebagai masuk angin biasa. Padahal kita harus waspada, bisa jadi saat itu yang terjadi adalah sebuah pergulatan antara hidup dan mati.Serangan jantung Koroner, sebuah tanda pergulatan tersebut.

Pertanyaan :
Dok, saya seorang bapak usia 40 th mau bertanya,apakah yang dimaksud dengan penyakit angin duduk itu? Terus kenapa kalau terkena bisa bisa timbul kematian mendadak?terima kasih atas jawabannya.
Jawab:

Terima kasih atas pertanyaan ,Bapak
Memang masih banyak istilah penyakit yang tersebar di kalangan masyarakat yang istilah tersebut tidak dikenal dalam dunia kedokteran.Tetapi hal tersebut bisa kita carikan padanannya dalam dunia kedokteran dengan menelusuri lewat sekumpulan gejala yang dikeluhkan. Seperti istilah angin duduk, masuk angin, darah kotor, ataupun paru-paru basah.
Istilah angin duduk digunakan oleh masyarkat untuk menggambarkan gejala nyeri dada seperti rasa ditekan, keluar keringat dingin, perut kembung dan ulu hati seperti ditusuk-tusuk. Kemudian respon yang dilakukan adalah dengan menggosokkan minyak hangat/balsam, minum larutan tolak angin ataupun dengan kerokan. Namun tiba-tiba 30 menit kemudian penderita meninggal tanpa tanda-tanda sakit sebelumnya.
Di dalam dunia medis ,istilah angin duduk seperti yang digambarkan dengan gejala-gejala tersebut mengarah pada penyakit jantung yang disebut Sindroma Koroner Akut (SKA). Gejala awal dari penyakit ini adalah nyeri dada yang disebut angina pectorisAngina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, antara lain :
· seperti ditekan atau terasa berat di dada tembus belakang.
· Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
· Rasa terbakar dengan sesak napas
· keluar keringat dingin.
· Keluhan nyeri ulu hati dan kembung yang sering disangka sakit maag..
· Memberat keluhan tersebut aktifitas, dan berkurang dengan istirahat.
Penyebab angina pektoris ini adalah akibat suplai oksigen dalam darah yang tidak
mencukupi ke sel-sel miokardium(otot jantung) dibandingkan kebutuhannya.
Mengapa jantung yang berfungsi memompa darah masih membutuhkan darah? Karena darah yang mengandung oksigen dibutuhkan untuk membuat energi sehingga jantung bisa memompa. Ibarat PLN yang menghasilkan energi listrik, ia butuh juga energi listrik juga untuk menggerakkan generatornya.
Sedang penyebab suplai darah yang kurang ke jantung ini adalah adanya penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi).
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
· Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
· Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).
· Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus.
· Keempat, infeksi pada pembuluh darah
Dari sini bisa dimengerti bila sindrom koroner akut (SKA) adalah penyebab utama kematian jantung mendadak pada kebanyakan pasien dewasa.
Usaha pertolongan yang kita bisa lakukan adalah: penderita yang mengalami gejala di atas, yang terpenting adalah membawa secepat mungkin penderita ke RS. semua usaha pertolongan akan menjadi sangat berarti hanya kalau pasien datang ke RS tepat waktu. Makin lambat pasien mendapatkan pertolongan maka kemungkinan penderita
memperoleh komplikasi/ penyulit yang berat atau bahkan  kematian lebih mudah terjadi.
Untuk pencegahan terjadinya SKA beberapa hal yang bisa kita lakukan:
1. Pengendalian faktor risiko
Ada empat faktor risiko biologis yang tak dapat diubah, yaitu: usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga.Tetapi faktor-faktor risiko lain masih dapat diubah, sehingga berpotensi dapat memperlambat proses aterogenik(timbunan lemak). Faktor-faktor tersebut adalah peningkatan kadar lemak darah, hipertensi, merokok, kencing Manis dan diet tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan kalori
2. Pencegahan sekunder.
Penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa ke manapun ia pergi.
3. Pola hidup sehat:antara lain:
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, melakukan pola makan yang sehat, Olah raga/ aktifitas fisik yang mencukupi.dll
Jadi angin duduk bukan sekedar kemasukan angin yang berat tetapi identik dengan kejadian serangan jantung koroner dengan angka kematian yang tinggi, sehingga perlu penanganan cepat, cermat , dan tepat, baik diagnostik maupun pengobatnnya.
Semoga informasi ini bermanfaat dan sehat selalu