Suara Yang didengar Mayat
Yang akan ikut mayat adalah tiga : keluarga, hartanya, dan amalnya. Ada dua yang kembali dan satu tinggal bersamanya; keluarga dan hartanya akan kembali sementara amalnya akan tinggal bersamanya.
Ketika roh meninggalkan jasad ...
terdengar suara dari langit memekik, "Wahai Polan anak si Polan apakah kau yang telah meninggalkan dunia atau dunia yng meninggalkanmu apakah kau yang telah menumpuk harta kekayaan atau kekayaan yang telah menumpukmu apakah kau yang telah menumpuk dunia atau dunia yang telah menumpukmu apakah kau yang telah mengubur dunia atau dunia yang telah menguburmu."
Ketika mayat tergeletak akan dimandikan …
terdengar dari langit suara memekik, "Wahai Polan anak si Polan mana badanmu yang dahulunya kuat mengapa kini terkulai lemah mana lisanmu yang dahulunya fasih mengapa kini bungkam tak bersuara mana telingamu yang dahulunya mendengar mengapa kini tuli dari seribu bahasa mana sahabat-sahabatmu yang dahulunya setia mengapa kini raib tak bersuara
Ketika mayat siap dikafan ...
suara dari langit terdengar memekik, "Wahai Polan anak si Polan berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridhaAllah Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka Allah Wahai Polan anak si Polan kini kau tengah berada dalam sebuah perjalanan nun jauh tanpa bekal kau telah keluar dari rumahmu dan tidak akan kembali selamanya kini kau tengah safar pada sebuah tujuan yang penuh pertanyaan."
Ketika mayat diusung ....
terdengar dari langit suara memekik "Wahai Polan anak si Polan berbahagialah apabila amalmu adalah kebajikan berbahagialah apabila matimu diawali tobat berbahagialah apabila hidupmu penuh dengan taat."
Ketika mayat siap dishalatkan …
terdengar dari langit suara memekik "Wahai Polan anak si Polan Setiap pekerjaan yang kau lakukan kelak kau lihat hasilnya di akhirat apabila baik maka kau akan melihatnya baik apabila buruk, kau akan melihatnya buruk."
Ketika mayat dibaringkan di liang lahat …
terdengar suara memekik dari langit, "Wahai Polan anak si Polan apa yang telah kau siapkan dari rumahmu yang luas di dunia untuk kehidupan yang penuh gelap gulita di sini wahai Polan anak si Polan dahulu kau tertawa kini dalam perutku kau menangis dahulu kau bergembira kini dalam perutku kau berduka dahulu kau bertutur kata kini dalam perutku kau bungkam seribu bahasa."
Ketika semua manusia meninggalkannya sendirian....
Allah berkata kepadanya, "Wahai hamba-Ku .... kini kau tinggal seorang diri tiada teman dan tiada kerabat di sebuah tempat kecil, sempit dan gelap ... mereka pergi meninggalkanmu seorang diri padahal, karena mereka kau pernah langgar perintahku hari ini,.... akan kutunjukan kepadamu
kasih sayang-Ku yang akan takjub seisi alam aku akan menyayangimu lebih dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya.
Kepada jiwa-jiwa yang tenang Allah berfirman, "Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam jannah-Ku
Disadur dari : DIALOG-DIALOG SUFI 2
Penulis : Husein Shahab
Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG