Puisi Catatan Seorang lelaki (idrus tintin)



Catatan Seorang Lelaki
                                                                                                    Karya Idrus Tintin


Seluruh badan penuh Lumpur
Lusinan peluru dimuntahkan
Kepadanya


Lelaki itu tak bergerak
Kaku senyumnya
Orang bertiarap
Seribu ucap do’a
Seribu mantera
Dilayangkan


Perang sedang berlangsung
Keselamatan adalah utama
Dari semuanya


Lelaki itu tak bergerak
Kaku senyumnya
Waktu merangkak dengan pasti
Segala cerita berjalin
Tapi pengkhianatan jarang
Dicantumkan sesamanya
Alasannya kemanusiaan


Lelaki itu tak bergerak
Kaku senyumnya
Darah tercecer di gerbang
Angin menyapanya


Catatan Seorang Lelaki
                                                                                                         Karya Idrus Tintin


Adapun interprestasi puisi di atas adalah :


Seorang pejuang tua yang badannya kurus kering terkena terjangan peluru, ia tak bergerak. Semua orang bertiarap ada yang berdo’a, baca mantera dan lain apa yang bisa di ucapkan untuk mohon perlindungan dari Tuhan, karena saat itu perang sedang berlangsung.


Waktu berjalan terus, lelaki itu tak bergerak.senyumnya kaku, ia tidak dikatakan berkhianat kepada bangsa karena ia telah berjuang kepada bangsa demi kemanusiaan.


Pejuang tua itu gugur sebagai kusuma bangsa tanah air, darahnya sebagai bukti perjuanganyan membela bumi pertiwi dan kita sebagai rakyat yang hidup di zaman kemerdekaan mengenangnya .