Makalah (Pengertian) tentang Syirik dan Riya'



A.   SYIRIK


1.      Pengertian Syirik


        Syirik, yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt.Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik.Sedangkan orang musyrik itu adlah orang yang mempersekutukan.
          Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembah dan mengakuin adanya Tuhan Selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah,baik Zat,Sifat,ataupun perbuatan-Nya.
          Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam.Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak hati,ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar.Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar.
          Orang yang syirik disamping percaya kepada Allah, juga percaya kepada sesuatu yang mempunyai kekuatan tersendiri.
Misalnya, seseorang rajin shalat,tetapi dia juga percaya bahwa keris yang dimilikinya mempunyai  kekuatan tertentu yang dapat menjaga dirinya dan dapat mendatangkan rizki.Sehingga dipeliharanya keris itu sebaik-baiknya.Setiap malam jum’at,jeris tersebut dimandikan dengan air kembang.
          Ada juga orang yang percaya kepada khasiat dan keramatnya, batu cincin,batu yang besar,pohon besar, laut, bintang,patung dan sebagainya.
          Dlam kehidupan sehari-hari orang terjadang berbuat syirik,orang yang berbuat syirik sering tidak menyadari bahwa ia sebenarnya sudah terjerumus kedalam kemusyrikan,walaupun hanya syirik kecil.Misalnya,seorang petani yang tanaman padinya sangat subur berkata,” Ini semua karena aku beri pupuk,jika tidak, pasti tanaman ini sudah mati”.Ucapan petani tersebut sudah merupakan musyrik,sebab dia menganggap bahwa pupuk itulah yang memberi kesuburan.padahal pemberian pupuk itu merupakan usaha atau ikhtiar,sedangkan yang memberi kesuburan pada tanaman itu adalah Allah.Sebab,bisa terjadi tanaman sudah diberi pupuk,tetapi tidak subur.Kita di suruh Allah untuk berikhtiar,tapi kita juga harus berdo’a.Kita berdo’a agar kita selalu ingat bahwa Allah yang menetukan segalanya,Jika kita tidak ingat pada Allah,kita mengira bahwa segala keberhasilan yang kita capai adalah sematam-mata karena usaha kita sendiri.


          Disamping itu,orang sering ingin mengambil jalan pintas dalam mencapai tujuan yang diinginkan.misalnya, ingin menjadi orang kaya, ia minta kepada dukun,percaya kepada gunung atau percaya kepada tuyul.Perbuatan seperti itu jelas merupakan syirik.Syirik sering berawal dari yang kecil,jika diturutkan akan menjadi syirik besar.Seorang musyrik pada awalnya mempunyai kepercayaan tauhid.Tauhidnya hilang,tinggal Syiriknya.Disamping itu,banyak orang percaya kepada Tauhid(KeESAAN Tuhan) sekaligus Musyrik.
          Orang yang sirik digolongkan orang yang sangat zalim,Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Luqman:13


Artinya:  
          “Dan ( Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,di waktu ia memberi pelajaran kepadanya,”Hai Anakku,janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya memperskutukan(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.


          Menyembah selain Allah dikatakan sangat zalim dan perbuatan sia-sia,karena yang disembah itu tidak bisa berbuat apa-apa.Dalam Surat Fushilat 37:






Artinya:
          “Janganlah kamu menyembah pada matahari atau bulan,tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya”.


   1. Macam-macam syirik    
        Syirik itu bayak sekali macamnya, antara lain:
    a. menyembah selain Allah, seperti :
          1. meyembah berhala
              Allah berfirman dalam surat An-najm ayat 19-20




            Artinya:
          apakah patut kamu mengamgap berhala lata, Uzzu dan manta ketiga yang paling ahir (sebagai tuhan yang lain dari Allah)”






    2. Menyembah Matahari dan bulan
              Firman Allah dalam surat Fushilat ayat 37:




          Artinya;
          “dan janganlah kamu bersujut (menyembah) kepada matahari dan bulan, tetapi  bersujudlah kepada Yang telah menciptakan keduanya”


    3. Menyembah jin dan setan
          Allah berfirman dalam surat saba ayat 14 :




          Artinya:
          “….akan tetapi mereka itu meyembah jin, kebanykan mereka beriman kepada jin itu”.
    4. Menyembah / percaya kepada jimat.
          Sabda rasulullah SAW :
         




          Artinta:
          “Sesunguhnya dia melihat seorang laki-laki yang memakai benang ditanganya untuk menolak sakit panas, maka ia memutuskany dan membaca firman Allah dan tidaklah beriman kebanyakan mereka kepada Allah tetapi mereka itu adalah orana-orang musyrik”(HR Abu hatim)”


    b. bertuhan lebih dari Satu
        Firman Allah dalam surat An-Nahel ayat 51 :
       






        Artinya:
        “dan Allah berfirman,”janganlah kamu mengambil dua tuhan, sesungguhnya dia adlah tuhan yang maha Esa”,”








    c. Sihir
        Rasulullah SAW bersabda :










        Artinya:
        “barangsiapa yang mengikat suatu ikatan, kemudian menghembusnya, maka sungguh telahmenyihir, dan barang siapa yang menyihir naka sungguh ia telah musyrik”.(HR.An-Nasa’i)
    d. Tenung
        Sebagaimana disebutkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim sebagai berikut:










        Artinya:
        “Barang siapa yang mendatangi tukang tenung, lalu menanyakan sesuatu kepadanya,lantas dibenarkannya apa yang diucapkannya itu, tidaklah diterima shalatnya selama 40 hari”.


    e. Percaya kepada ramalan nasib
        Hadis rasulullah SAW :








        Artinya :
        “Barang siapa yang hajatnya digagalkan oleh keeper cayaan menentukan nasib dengan burung dan lain-lain maka sunguh ia telah syirik’. (HR Ahmad)


    f.  Syirik nafsu atau aku
        Jenis syirik ini amat bbahaya, karma manusia talah dikuasai hawa nafsunya. Sehinggaia merasa dirinya diatas segalanya, bahkan ada yang mengaku dirinya sebagai tuhan. Orang yang terjerumus kedalam syirik ini antra lain : Qorun orang yang terkaya pada zamanya. Juga fir’aun yaitu orang yang Men-tuhan-kan dirinya karma kesombongan akan pangkat dan kekuasaan.






        Allah berfirman dalam srat Al-jatsiah ayat 23-24 yang artinya :
        “Apakah engkau lihat orang yang memper-tuhankan dirinya (nafsuegonya) dan Allah menyesatkanya dengan ilmunya, dan ditutupnya pendengaran dan hatinya, diletakkanya tutup pada matanya,  mka siapakah yang aka membimbingnya setslah Allah membiarkan?apakah mereka tidak sabar? Mereka barkata : Tidak ada kehidupan selain kehidpan di dunia ini ; kita mati dan kita hidup di sini,  dan tidak ada yang bisa membinasakan kita kecuali waktu…”.
    g. Syirik kecil, seperti Riya, yaitu beramal bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji dan dilihat orang.
        Rasulullah Bersabda :                               






          Artinya :
        “Sesuai yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu adalah Syirik kecil. Nabi ditanya tentang hal ini, mka beliau menjawab ialah riya”. (HR. Ahmad)






        Itulah sebagian dari macam-macam syirik. Kita perlu berhati-hati agar jangan terkene syirik. Sebab syirik dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, juga kepada siapa saja. Misalnya, jika pada suta saat terjadi kecelakaan, lalu orang yang celaka itu kita tolong dan kita bawa kerumah sakit, dan orang itupun tertolong nawanya. Setelah itu kita berkata, “kalau aku tidak tolong, pasti sudah mati orang itu” perbuatan kita yang demikian itu termasuk syirik.
         
    1.   LARANGAN RIYA DALAM BERAMAL
           Berturut-turut firman Allah, Surat Al Bayyinah 5,Al Baqarah 264, dan An-Nisa 142.


          1. Dari Abu Hurairah, Rasul Saw. Bersabda : “Allah Swt. berfirman :”Aku paling kaya dari segala sekutu,untuk disekutukan, oleh sebab itu barang siapa melakukan suatu amalan yang disekutukan pada pihak lain, maka kubiarkan ia bersama sekutunya.”. (HR. Muslim).


2.      Dari Abu Hurairah, Rasul Saw. Bersabda : “Manusia yang paling pertama diputuskan kelak di hari Kiamat, ialah orang-orang yang mati Syahid, ia diajukan dan ditanya tentang nikmat-nikmat Tuhan dan sesudah mengakuinya, lalu ditanya : “Untuk apakah nikmat-Ku padamu itu ? Jwabnya : “Aku berperang di jalan-Mu hingga mati syahid. Firman Tuhan : “Dusta kamu, padahal kau lakukan itu hanya popularitas saja, supaya kamu dikenal sebagai pahlawan dan pemberani.Dan hal itu sudah kau peroleh, untuk itu seretlah ia ke neraka.


          Kedua yang diajukan adalah, orang-orang yang belajar ilmu dan mengajarkannya, serta orang yang mempelajari Al Quran, saat diajukan, ia ditanya tentang ni’mat-ni’mat Tuhan kepadanya, sesudah mengakuinya, lalu ditanya : “Kau pergunakan untuk apa, semua nikmat-Ku itu? Jawabnya : “Semua itu kupergunakan untuk mengabdi kepada-Mu semata. Firman Tuhan : “Dusta kamu, padahal semua itu kau lakukan untuk kepentingan pujian orang, supaya kau disebut orang yang pandai, ahli baca (qari), dan hal itu sudah kau peroleh di duni, oleh sebab itu seretlah keneraka.
 
          Ketiga yang diajukan ialah, orang kaya yang di beri kelaoangan rizki, dan saat diajukan ditanyakan kepadanya tentang berbagai nikmat Tuhan, dan sesudah mengakuinya, lalu ditanya : “Apakah yang kau perbuat dengan nikmt-Ku tiu? Jawabnya : “Semua itu kuamalkan, kubelanjakan untuk mencapai Keridhaan-Mu, Firman Tuhan : “Dusta kau, padahal semua itu kau lakukan semata untuk kepentingan sanjungan orang banyak, supaya kau disebut orang dermawan, yang baik budi dan lain-lain.Untuk itu, seretlah mukanya dan jerumuskan keneraka”.
          3. Dari Jundub bin Abdullah bin Sufyan, Nabi Saw.bersabda : “Barang siapa mendengarkan amalannya kepada orang lain, maka Allah memalukannya di hari Kiamat.” (HR. Bukhari-Muslim).


          2. AMALAN YANG DI KIRA RIYA’?
          Amalan yang dikira riya’,sebetulnya bukan .
             
          1. Dari Abu Dzar; “Ada seorang bertanya : “Bagaimana menurutmu ya Rasul, Jika ada orang beramal kebaikan lalu dipuji masyarakat, padahal tujuannya semata karena Allah? Jawabnya : “Itulah awal kabar gembira bagi orang Mukmin.” (HR.Muslim)
          Dan yang terpenting ketika seorang yang hendak beramal hendaklah menentukan tujuan niatnya terlebih dahulu.Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid Maisarah,Allah Berfirman : “Aku tidak menilai orang Bijak,tetapi yang Ku-lihat adalah tujuan niatnya, maka jika niatnya ditujukan kepada-Ku,maka Aku jadikan diamnya berarti berfikir, bicaranya sebagai dzikir sekalipun ia diam (tanpa kata-kata).
          Al faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibrahim Nakha’i katanya : “Terkadang orang berbicara menjengkelkan,tetapi tujuannya baik,maka Allah merubah penerimaan para pendengarnya dengan rasa ma’af,hingga kebanyakan orang menyatakan bahwa : “Dia bertujuan baik,tidak buruk.Dan sebaliknya bisa terjadi (terkadang) orang teratur susunan kata-katanya (baik dan menarik), tetapi dilandasi dengan tujuan buruk,maka Allah akan merubah penerimaan para pendengarnya sesuai dengan tujuan pembicara tadi, hingga mereka menyatakan “Sekalipun susunan kata-katanya teratur,tetapi jelas tujuannya buruk”.


    Orang-orang  Shalih terdahulu saling memberi nasehat lewat tulisan (surat) kepada kawannya 3 kalimat,yaitu :
1. Orang yang beramal untuk Akhirat,pasti Allah menckupi segala kebutuhan (urusan) dunianya.
2. Orang yang niat tujuannya baik,pasti Allah menyatakannya (baik pula dalam kenyataan) lahir.
3. Orang yang memperbaiki hubungan dengan Allah,pasti Allah memperbaiki hubungannya dengan sesamanya( manusia ).