Conditional Sentences (Part 2): Unreal atau Contrary to Fact Conditionals


Berbeda dengan real conditionals, makna dari kalimat conditional tipe ini selalu bertolak belakang dengan kenyataan (fakta). Artinya, jika faktanya bermakna positif (affirmative), maka kalimat conditional-nya bermakna negatif; Sebaliknya, jika faktanya bermakna negatif, maka conditional-nya bermakna positif.
Ada dua tipe kalimat unreal conditionals, yaitu: jika faktanya dalam simple present tense dan jika faktanya dalam simple past tense. Unreal conditionals dapat dibuat dengan menggunakan conjunctions “if” (seperti halnya dalam real conditionals), dengan menginversi (menempatkan kata bantu) ke depan subject kalimat, dengan menggunakan “as if” atau “as though“, dan verb “wish“. Penggunaan verb “wish” ini akan dibandingkan dengan penggunaan verb “hope“.

A. Unreal conditionals jika faktanya dalam simple present tense

a. Jika faktanya dalam simple present tense atau future tense, maka conditionalnya umumnya mengikuti pola berikut:
If + S + verb2,S +would
could
might
+ Verb1
Contoh:
  1. If the teacher didn’t speak quickly, I could understand better what he is teaching about. (Jika guru itu tidak berbicara dengan cepat, saya dapat memahami dengan lebih baik apa yang dia sedang ajarkan). Fakta dari kalimat ini adalah: the teacher speaks quickly, so that, I can’t understand well what he is teaching about.
  2. He could hug me, if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini). Faktanya: he can’t hug me, because, he is not here.
  3. If I had a pair of wings, I would fly high. (Jika saya punya sepasang sayap, saya akan terbang tinggi). Faktanya: I don’t have a pair of wings, I can’t fly.
Perhatikan:
  1. Selalu gunakan be “were” dalam formal English atau dalam test (lihat contoh 2); Walaupun be“was” juga digunakan dalam speaking, tetapi berdasarkan standard written English, penggunaan be was dalam unreal conditionals adalah salah.
  2. Jika main clause dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat positif (affirmative), maka faktanya dalam kalimat negatif. Sebaliknya, jika main clause dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat negatif, maka faktanya dalam kalimat positif.

B. Unreal conditionals jika faktanya dalam simple past tense

Jika faktanya dalam simple past tense atau past future tense, maka conditionalnya mengikuti formula berikut:
If + S + had + verb3,S +would
could
might
+ have + verb3
Contoh:
  1. If Robby had not gone to a movie last night, he would not have met Susan (jika Robby tidak pergi nonton film (di bioskop) tadi malam, dia tidak akan berjumpa dengan Susan). Fakta dari kalimat ini adalah: Robby went to a movie last night, then, he met Susan.
  2. If the German football team had played well, it could have beaten the Spanish team (jika team sepak bola Jerman bermain bagus, team itu dapat mengalahkan team Spanyol). Faktanya: German foot ball team didn’t play well, it couldn’t beat the Spanish team.
  3. You could have answered the questions well if you had studied well last night (kamu dapat menjawab soal-soal dengan baik, jika kamu belajar dengan baik tadi malam). Faktanya adalah: you couldn’t answer the questions well, because, you didn’t study well last night.
Perhatikan: Unreal condition yang kedua ini juga dapat diekspresikan dengan menempatkan auxiliaryhad di awal kalimat. Arti kalimat tidak berubah. Dalam hal ini, kata if tidak digunakan. Jika formula berikut yang digunakan, main clause selalu ditempatkan di belakang (setelah sub-clause).
Had + S + verb3,S +would
could
might
+ have + verb3
Contoh:
  1. Had Robby not gone to a movie last night, he would not have met Susan.
  2. Had the German football team played well, it could have beaten the Spanish team.
  3. Had you studied well last night, you could have answered the questions well.

Penggunaan As if/As though dalam unreal conditionals

Conjunction as if atau as though (artinya: seolah-olah) juga dapat digunakan untuk mengekspresikan situasi yang bertolak belakang dengan kenyataan. Untuk tujuan ini, verb yang mengikuti conjunction ini harus dalam bentuk past tense (verb2) atau past perfect tense (had + verb3).
S + verb1 + as if/as though + S + verb2
Contoh:
  1. Norman behaves as if he were a president. (Norman berperilaku seolah-olah dia seorang presiden). Faktanya, he is not a president.
  2. You look as though you saw a ghost (you tampak seolah-olah kamu melihat setan). Faktanya, you don’t see a ghost.
  3. The plant grows fast as if it were 5 years old (tanaman itu tumbuh cepat seolah-olah tanaman itu berumur 5 tahun). Faktanya, the plant is 1 years old.
S + verb2 + (as if/as though) + S + had + verb3
Contoh:
  1. Ali talked about the contest as if he had won the grand prize. (Ali bercerita tentang kontes itu seolah-olah dia telah memenangkan hadiah utama). Faktanya, he didn’t win the grand prize.
  2. He spoke as though he had not stolen the money. (Dia berkata seolah-olah dia tidak mencuri uang itu). Faktanya, he stole the money.
  3. She cried as though she had not been happy at all. (Dia menangis seolah-olah dia tidak bahagia sama sekali) Faktanya, she was happy at all (itu tangis kebahagiaan kali!).

Penggunaan Wish/hope dalam conditional sentences

Verb wish dan hope sama-sama berarti berharap, tetapi penggunaannya dalam kalimat sangat berbeda.Hope digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang mungkin terjadi atau akan mungkin terjadi. Sebaliknya, wish digunakan untuk menyatakan sesuatu yang pasti tidak terjadi atau tidak akan mungkin terjadi. Hope dapat diikuti oleh verb dalam sembarang tensis; wish tidak dapat diikuti oleh verb dalam simple present tense atau modal auxiliary simple present tense.
Perhatikan perbedaan penggunaan wish dan hope pada contoh-contoh di bawah ini:
  1. We hope that they can come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Dalam kalimat ini subjectwe tidak tahu apakah they bisa datang atau tidak. Tetapi, ada kemungkinan bahwa they bisa datang.
  2. We wish that they could come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Di sini, we sudah tahu bahwa they tidak bisa datang. Faktanya adalah: they can’t come.
  3. I hope that they came yesterday. (saya berharap kamu datang kemarin). Di sini, tidak tahu apakah they datang atau tidak kemarin.
  4. I wish that they had come yesterday. (saya berharap bahwa mereka datang kemarin). Di sini, Isudah tahu bahwa they didn’t come yesterday. Faktanya adalah: they didn’t come yesterday.
Jadi, clause yang mengikuti wish clause pada prinsipnya adalah unreal conditional.
Penggunaan wish dalam unreal conditionals ada 3, yaitu: future wish, present wish, dan past wish.

a. Future wish

S + wish + (that) +
S + could + verb1
S + would +verb1
S + were + verb-ing
Note: Penggunaan relative pronoun that” adalah optional (bisa digunakan, bisa juga tidak):
Contoh:
  1. I wish my friend would visit me this afternoon. (Saya berharap teman saya akan mengunjungi saya sore ini). Faktanya: my friend will not come this afternoon.
  2. They wish that you could come to the party tonight. (Mereka berharap bahwa kamu bisa datang sebentar malam). Faktanya: you can’t come.
  3. Bobby wishes he were coming with Angelia. (Bobby berharap dia datang dengan Angelia). Faktanya: Bobby is not coming with Angelia.

b. Present wish

S + wish + (that) + S + verb2
Contoh:
  1. wish I were rich. (Saya berharap saya kaya). Faktanya adalah: I am not rich.
  2. wish had enough time to finish my work. (Saya berharap saya punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan saya). Faktanya: I don’t have enough time to finish my work.
  3. John wishes that Ririn were old enough to be his girl friend. (John berharap bahwa Ririn cukup umur untuk menjadi pacarnya). Faktanya: Ririn is not old enough to be John’s girl friend.
  4. wish didn’t have to come to class today. (Saya berharap saya tidak harus pergi kuliah hari ini). Faktanya: I have to go to class today.
  5. wish my TOEFL score were over 650 now. (Saya berharap nilai TOEFL saya sekarang lebih dari 650). Faktanya: my TOEFL score is not over 650 now.

c. Past wish

S + wish + (that) +S + have + verb3
S + could + have + verb3
Contoh:
  1. I wish I had washed my clothes yesterday. (Saya berharap saya telah cuci pakaian-pakaian saya kemarin). Faktanya: I didn’t wash my clothes yesterday.
  2. Irwan wishes that he had answered the questions well. (Irwan berharap bahwa dia telah menjawab soal-soal dengan baik). Faktanya: Irwan didn’t answer the questions well.
  3. Christian Ronaldo wishes that his team could have beaten the German team. (Christian Ronaldo berharap bahwa teamnya dapat mengalahkan team Jerman). Faktanya: Christian Ronaldo’s team couldn’t beat the German team.
  4. I wish you had been here last night. (Saya berharap kamu ada di sini tadi malam). Faktanya: you were not here last night.
Now it’s time to check your understanding in conditional sentences. To do so, please follow the following links: Practice test 7: Conditional SentencesContoh soal: Conditionals, dan Contoh soal: Subjunctives.