Gempa Dan Tsunami Jepang


Kementerian Luar Negeri Indonesia belum mengetahui nasib warga negara Indonesia yang berada di Jepang, terutama di lokasi pusat gempa dan tsunami, Miyagi. Pemerintah Indonesia masih terus berupaya melakukan komunikasi yang sangat terbatas itu.
"Bencana paling parah ada di Iwate, Ibu Kota Miyagi. Di Iwate itu sendiri warga negara Indonesia berjumlah 414 orang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, dalam perbincangan Jumat 11 Maret 2011.

Menurut Michael, saat ini komunikasi yang dilakukan dari Jakarta ke Jepang hanya bisa melalui Tokyo lewat hotline khusus. Komunikasi dari Jakarta ke daerah lain tidak bisa dilakukan.  "Sehingga belum diketahui berapa banyak bantuan yang dibutuhkan," kata Michael.

Menurut kantor berita Associated Press, gempa mulai terasa pada pukul 14.46 waktu setempat. Sekitar 30 menit kemudian, terjadi gempa susulan berkekuatan 7,4 SR. Badan Survei Geologi AS menilai bahwa gempa pertama berkekuatan 8,9 SR.

Badan Meteorologi Jepang kemudian mengeluarkan peringatan tsunami di seluruh pesisir timur Jepang, yang menghadapi Samudera Pasifik. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii menyatakan bahwa peringatan tsunami juga berlaku di Rusia, Pulau Marcus, dan Kepulauan Mariana.
Berdasarkan video yang diambil dari CNN, terlihat tsunami menimbulkan gelombang air laut setinggi 4 - 6 meter. Terlihat air laut menggenangi sejumlah kota di pesisir timur laut Jepang dan menghancurkan sejumlah bangunan dan kendaraan.

Tsunami ini juga sempat menimbulkan kepanikan warga di Tokyo. Peringatan ini menyebabkan sejumlah warga kota Tokyo pun bersiap evakuasi ke tempat aman.

Berikut merupakan cuplikan video tsunami yang melanda pesisir timur laut Jepang.



Peringatan waspada tsunami juga dikeluarkan untuk Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, dan negara bagian Hawaii, AS. Penduduk ibukota Jepang, juga merasakan guncangan gempa.