Apa itu Over Drive Transmisi ?

Overdrive adalah komponen transmisi yang memungkinkan propeler shaft atau output dari transmisi berputar lebih cepat dari putaran mesin. Banyak kendaraan yang sudah menggunakan overdrive pada transmisinya baik yang menggunakan transmisi automatic maupun yang masih menggunakan transmisi manual. Overdrive adalah konstruksi gigi dalam transmisi yang memiliki perbandingan rasio yang putaran output nya lebih tinggi dari putaran mesin. Jadi pada dasarnya konstruksi overdrive adalah sama dengan konstruksi gigi transmisi yang lainnya , hanya berbeda pada rasio gear yang dihasilkannya saja. Secara pengontrolan atau sistem pemindahannya overdrive dikendalikan oleh sistem kelistrikan yang sensor perpindahannya ketika putaran roda sudah mencapai putaran tertentu. Misalkan pada toyota Crown bila kecepatan kendaraan sudah mencapai 50 km/jam , maka overdrive akan bekerja secara otomatis.

Keuntugan dari kendaraan yang menggunakan overdrive pada transmisinya adalah :

Membuat kendaraan berjalan dengan tenang dan aman.
Penggunaan bahan bakar yang lebih hemat, karena putaran output dari transmisi lebih besar dari putaran mesin.
Daya tahan mesin akan bertambah , karena mesin tak akan terbebani oleh gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil. Hal ini karena putaran output transmisi lebih tinggi dari putaran mesin.
Kecepatan transmisi sama dengan mesin yang mengunakan transmisi 5 kecepatan walaupun transmisi Anda hanya 3 kecepatan seperti pada toyota Crown.

Cara kerja overdrive :

Berikut ini akan saya ambil contoh cara kerja overdrive pada toyota crown. Pada saat kendaraan mencapai kecepatan 50 km/ jam , maka kelengkapan kelistrikan overdrive akan bekerja dan overdrive pun akan bekerja. Pada saat ini lampu overdrive pada dashboard akan menyala. Pada saat inilah kecepatan output transmisi akan terus bertambah melebihi putaran mesin yang akan dimbangi dengan bertambahnya kecepatan kendaraan.

Jika kecepatan kendaraan menurun karena pengemudi mengurangi tekanannya pada pedal gas , maka overdrive tidak akan langsung berhenti bekerja, alias overdrive masih tetap bekerja . Namun pada saat kecepatan mencapai 42 km/ jam , barulah overdrive akan memutus secara otomatis alias tidak bekerja . Jadi terdapat perbedaan kecepatan antara saat masuk pada kecepatan overdrive dan saat pemutusan overdrive. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerusakan karena perpindahan gigi antara overdrive dan kecepatan tinggi yang normal. Misalkan pada saat kecepatan 50 km/ jam terjadi pemasukan overdrive dan pada saat kurang sedikit saja dari kecepatan 50 km / jam overdrive sudah memutus, maka pada saat kecpeatan berkisar 50 km/ jam itu akan terjadi perpindahan gigi secara berganti - ganti antara overdrive dengan kecepatan tinggi yang normal ( yaitu gigi 3 )

Jelas sudahlah bahwa kendaraan yang menggunakan overdrive memiliki banyak keuntungan dan kelebihan. Sekian dari saya semoga sedikit penjelasan ini menambah pengetahuan Anda di bidang Otomotif.