Definisi Anemia dan cara perawatannya

ANEMIA


2.1.   Defenisi
Anemia adalah     :     Suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin dan Hidrogen Eritrik lebih rendah dari harga normal.
2.2.   Pembagian          
         2.2.1.   Anemia Defisiensi
Kebutuhan Fe dalam makanan sekitar 20 mg sehari, pada anemia disebabkan oleh pendarahan kronik dari jumlah kira – kira 2 mg yang diserap.
                  A.  Penyebab lainnya / Etiologi
a.   Diet yang tidak mencukupi.
b.   Absorsi yang menurun.
c.   Kbutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi.
d.   Pendarahan pada saluran cernah, menstruasi, donor.
e.   Hemoglobineria.
         f.    Penyimpanan zat besi yang kurang.
                  B.   Manifestasi yang kurang.
Selain gejala – gejala umum anemia, defisiensi Fa yang berat akan mengakibatkan perubahan kulit dan mukosa yang progresif seperti lidah yang halus, keilosis.
                  C.  Pemeriksaan Penunjang.
Defisiensi berlangsung secara bertambah dan lambat pada tahap pertama terjadi penurunan simpanan Fe, terjadi anemia tetapi belum terjadi perubahan pada ukuran sel darah merah. Feritin menjadi rendah kurang dari 30 mg sementara total ironbinding capacity            ( TIBC ) semakin meningkat.






                  D.  Penatalaksanaan.
1.   Mengatasi penyebab pendarahan dan kronik misal pada amkilostomiasis, diberikan antamhtik yang sesuai.
2.   Pemberian preparat Fe


         2.2.2.  Anemia pada penyakit kronik.
Anemia ini dikenal dengan nama siderapenik anemia. Jenis anemia terbanyak kedua setelah anemia Defisiensi yang dapat ditemukan pada orang dewasa.


                     A.  Penyebab lainnya / Etiologi
                           1.   Penyakit infeksi seperti infeksi ginjal dan paru-paru.
                           2.   Inflamasi kronik seperti Arfritis Roumatoid.
                           3.   Neoplasma, seperti lemfoma khalignum, mekrosis jaringan.


                     B.   Manifestasi Klinis
Berat ringannya anemia berkembang lurus dengan aktivitas penyakit, Hematokrik yang apabila disertai dengan penurunan kadar besi dalam serum.


                     C.  Penatalaksanaan
                           1.   Dapat diberikan transfusi darah merah.
                           2.   Pengobatan dengan splementasi besi.
                           3.   Pemberian kabalt dan eritropeafin.












2.2.3    Anemia Pernisiosa
Keterangan Vit B12 disebabkan faktor mengatasi intrinsik dan ekstrinsik, hal ini terjadi karena gangguan absorbsi Vitamin merupakan penyakit Heredaritan Autoimun.




Rasional


Mempengaruhi pilihan intervensil bantuan
a.   Menunjukkan perubahan neurologi karena defisiensi Vit B12.
b.   Manivestasi Kardio vulmanal.
c.   Mengupayakan istirahat untuk menurunkan kebutuhan.


 




Inrervensi


a.   Kaji kemampuan pasien untuk melahirkan tugas.
b.   Kaji kehilangan.
c.   Awasi tekanan darah, nadi, PR dan suhu.
d.   Berikan lingkungan yang tenang
 
Dx I.    Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bila dibanding anareksia









                 






Inrervensi


a.   Awasi tanda vital.
b.   Awasi upaya pernapasan.
c.   Kaji untuk respon verbal tak terlambat.


 




Rasional


a.   Memberikan informasi tentang drajat.
b.   Meningkatkan ekspansi paru.
c.   Disphue menunjukkan Ejk.


 
Dx II.      Intoleransi aktivitas  berbanding dengan ketidak seimbangan / kelemahan.















2.2.3.   Anemia Hemalotik
Terjadi penurunan usia sel darah merah ( normal 120 hari ) baik sementara terus menerus. Anemia terjadi bila sum-sum tulang telah tidak mampu mengatasi, karena usia sel darah sangat pendek.


ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.   Identitas klien
Nama                        :     Ny. R
Umur                         :     26 Thn
Jenis Kelamin            :     Perempuan
Agama                      :     Islam
Alamat                      :


RKD    :     Riwayat Anemia
RKS    :     1. Gangguan persepsi
                  2. Mual / muntah setiap kali makan
RKK    :     Keluarga pasien tidak ada mengalami sakit yang dialami pasien saat sekarang.
Diagnosa Keperawatan
1.   Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan bila dibanding anareksia.
2.   Intoleransi aktivitas b/d ketidak seimbangan atau kelemahan
3.         Perpusi jaringan / perubahan b/d penurunan komponen seluler yan diperlukan