Oservasi pengembangan kurikulum di MA AL FATA

OBSERVASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

DI MADRASAH ALIYAH AL – FATA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA



Latar Belakang

Bagi saya Mendidik bukan berarti mentransfer pengetahuan ke siswa tetapi menarik keluar potensi siswa, hal ini karena Gaya mengajar sering tidak sesuai dengan Gaya belajar siswa, dalam mendidik seperti yang dijelaskan oleh Metode belajar Brain Quantum, Bahwa tidak ada siswa yang bodoh, melainkan adanya siswa yang terlatih dan kurang terlatih, hal ini membuktikan bahwa guru berperan penting dalam melatih siswa.



MA Al Fata merupakan sekolah yang berbasis Agama , oleh karena itu materi kurikulumnyapun banyak Pelajaran Agama, yang bertujuan untuk menjadikan siswa yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah SWT. Sebagai seorang pendidik harus mampu menjadi suritauladan bagi siswa, untuk mencapai tujuan tersebut.





PAPAN NAMA MA - MTS AL FATA







PRESTASI YANG DIRAIH







GEDUNG MA AL FATA







MASJID AL FATA







Proses Belajar mengajar

Sebelum memulai proses belajar mengajar saya biasanya mendalami terlebih dahulu SK dan KD yang akan diajarkan, hal itu membawa saya untuk berfikir Apa yang harus dilakukan?, dalam hal ini tentu saya lebih banyak bertanya kepada guru- guru seƱior untuk menghadapi permasalahan yang timbul.



Seperti dikutip dalam RPP yang telah saya buat, berikut adalah langkah – langkah pembelajaran yang saya sesuaikan dengan keadaan Madrasah:



Standar Kompetensi : Operasi Matriks

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian bentuk Matriks



Langkah – Langkah Pembelajaran :

a. Kegiatan Awal : - Mengucap salam

- Mengabsen siswa

- Memberikan Motivasi belajar kepada siswa

- Menyelesaikan PR yang telah dikerjakan siswa.



b. Kegiatan inti : - Menanyakan kepada siswa tentang pengertian Matriks

- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 4 orang siswa.

- Guru membimbing siswa untuk meneliti bentuk matriks berordo.

- Guru memberi penjelasan mengenai penyelesaian bentuk penjumlahan pengurangan dan perkalian bentuk matriks

- Setiap Kelompok diminta menyelesaikan bentuk penjumlahan, pengurangan dan perkalian bentuk matriks dari soal yang ada di LKS.

- Guru membimbing siswa dalam menyelesaikannya.

- Setiap kelompok diminta menunjukkan hasil diskusi.

- Guru memberi tugas kepada setiap siswa

- Guru menanyakan hasil penyelesaian siswa dan dikoreksi bersama lalu memberikan nilai harian kepada siswa.

c. Kegiatan akhir : - Guru menanyakan kesulitan siswa.

- Guru memberikan PR kepada siswa

- Guru mengakhiri pelajaran disertai salam



Dari kutipan RPP yang telah saya buat tersebut tentu masih banyak kekurangan oleh karena itu disetiap penerapannya terkadang ada penambahan – penambahan yang dirasa perlu. Dalam kegiatan awal saya biasanya mengucap salam dan mananyakan siapa yang tidak hadir. Setelah itu mengkondisikan keadaan kelas , lalu memberikan sedikit motivasi kepada siswa. Kemudian menanyakan hasil PR siswa dan menyelesaikannya bersama – sama.



Dalam Kegiatan inti disini perlu dipikirkan dengan matang, karena bagian inilah yang paling penting untuk memberikan pendidikan kepada siswa. Dalam hal ini saya banyak – banyak bertanya kepada senior, membaca buku, dan mencari informasi di Internet.



Setiap kegiatan inti seringkali saya buat kelompok di dalam kelas, hal ini bertujuan agar siswa dapat saling mendiskusikan pelajaran yang diajarkan. Disamping itu siswa harus di bimbing dalam mendiskusikannya, dan adakalanya siswa banyak bertanya tentang persoalan dari materi yang diajarkan. Oleh sebab itu saya harus banyak – banyak melakukan pengembangan kurikulum, supaya materi mudah ditangkap oleh siswa .maka terkadang siswa berbeda – beda hasil jawabannya, maka hal yang saya lakukan adalah :

• Jika – a dikalikan – b hasilnya adalah +ab

• Jika –a dikalikan dengan b atau sebaliknya a dikalikan dengan –b hasilnya adalah –ab.

• Jika –a + (-b) maka bisa ditulis –a –b dan ≠ -a dikali –b atau –a.(-b).



Dari penjelasan tersebut adakalanya beberapa siswa masih belum mampu untuk menangkap materi pelajaran, maka saya adakan bimbingan khusus bagi siswa tersebut , yaitu dengan mengulang pelajaran dasar yang Belum ia mampu , disamping itu saya juga mengadakan pendekatan mental dengan bergaul dengan siswa ,dengan batasan – batasan sebagai siswa dan guru baik di sekolah maupun diluar sekolah.



Setelah siswa dianggap mampu , maka saya akan berikan latihan – latihan dengan soal yang berbeda pada tiap kelompok, hal ini bertujuan untuk hal – hal yang tidak diinginkan, yang tentunya tidak mendidik siswa. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta menyelesaikan tugas latihan yang telah saya berikan, soal yang diberikan juga disesuaikan dengan kemampuan rata – rata siswa dan dilihat sisa waktu yang ada. Baik dalam mengerjakan dan mengkoreksi bersama. Lalu tahap berikutnya adalah mengakhiri pertemuan dengan menanyakan kesulitan yang dialami siswa sewaktu proses belajar. Kemudian saya berikan PR untuk siswa, hal ini selalu saya cantumkan setiap akhir pertemuan. Supaya siswa mempelajari kembali dirumah.



Kedisiplinan siswa

Dalam hal disiplin sangat penting sekali bagi siswa karena dengan disiplin siswa akan teratur, dan dapat dikondisikan di dalam maupun diluar kelas, yang mana di MA al Fata sudah diterapkan masalah kedisiplinan baik tentang moral, berpakaian dan keaktifan siswa.



Namun hal ini tidak jarang dijumpai siswa melanggar tata tertib di sekolah, baik sepengetahuan guru atau tidak, oleh karena itu perlu adanya penanganan yang serius, dengan adanya kerjasama antara guru, murid dan masyarakat, yang tentunya dikomandoi oleh Waka Kesiswaan dan Kepala Sekolah.



Dalam hal ini saya sebagai Guru Kelas di kelas XII yang mengemban tugas untuk mengatur siswa di Sekolah khususnya kelas XII. Dalam hal ini tidaklah mudah karena siswa kelas XII merupakan remaja yang bisa dikatakan akan beranjak dewasa, Secara psikologis mereka lebih suka memilih milih dalam segala hal, atau mencoba – coba, meski saya sendiri juga masih baru genap 22 tahun. Namun ini adalah sebuah tantangan bagi saya untuk menangani masalah tersebut. Kebanyakan siswa lebih suka jika belajar dengan keadaan santai, tidak ada tekanan, oleh sebab itu untuk mengkondisikan supaya siswa belajar dengan santai dan terarah. Maka saya adakan pendekatan – pendekatan baik, secara sikap atau mental tanpa adanya kekerasan. Seperti di kutip dalam PAKEM atau sekarang PAIKEM, dimana didalamnya dianjurkan untuk belajar sambil bermain, siswa diminta aktif dalam setiap materi pelajaran. Dalam Brain Quantum juga dijelaskan bahwa otak kita dapat meningkatkan kinerjanya dengan baik apabila banyak bergerak.



Menangani kedisiplinan siswa tidaklah mudah, Namun bila serius pasti kita mampu. Seperti di MA Al Fata untuk menangani kedisiplinan siswa saya sebagai Guru kelas di kelas XII mengadakan perjanjian atau persetujuan terlebih dahulu saat pertama kali saya masuk yaitu masalah kehadiran, Penampilan, kondisi di lokal, dan lain lain , seperti : seandainya tidak mengerjakan PR. Maka siswa tersebut harus menyelesaikan tugas (soal pelajaran) yang saya berikan atau bernyanyi di depan kelas. Dengan persetujuan seluruh siswa.



Metode Pembelajaran.

Dalam proses belajar saya lebih sering menggunakan metode Tanya jawab dan diskusi dengan siswa, hal ini saya terapkan supaya dapat menarik keluar potensi siswa. Dengan begitu siswa akan aktif dan guru membimbingnya. Namun adakalanya saya melakukan ceramah yang bervariasi untuk menjelaskan permasalahan materi pelajaran.



Setiap kegiatan inti dalam proses Belajar saya merasakan bahwa dengan diskusi siswa menjadi aktif, karena jika hanya tanya jawab atau ceramah, siswa terkadang malu untuk bertanya atau menjawab. Oleh sebab itulah metode ini banyak saya terapkan dalam kegiatan belajar.



Bahan Ajar

Bahan ajar yang saya gunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah Buku Paket Matematika dari Depag Standar isi tahun 2006 dan 2009 serta buku Rumus lengkap matematika (Erlangga) Standar isi 2006, LKS untuk siswa, serta bahan – bahan dari Internet.



Selain dari buku – buku diatas saya juga sering bertanya kepada rekan – rekan senior yang ada di MA Al Fata dan Guru Mata Pelajaran MTK di sekolah lain, yaitu dengan mengadakan MGMP. Selain itu juga mengikuti Kegiatan penataran baik di Kabupaten maupun provinsi, sebagai penambah ilmu pengetahuan dalam mengajar.